PENDIDIKAN
KEJUJURAN KUNCI KEBERHASILAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
OLEH: HERY
SARWANTO,S.Pd,M.Si
Banyaknya konsep pengelolaan
pendidikan yang di luncurkan oleh para ahli dewasa ini mengundang reaksi yang
beraneka ragam dari semua kalangan yang
peduli terhadap kemajuan dan keberhasilan pendidikan negeri ini, dari beragam teori proses
cara mendapatkan input obyek didik, kegiatan pembelajaran hingga proses
evaluasi. Tetapi semua teori yang di munculkan oleh para pakar pendidikan, masih saja di anggap belum
mampu menampilkan keberhasilan mutu pendidikan di negara ini. Di lakukan perubahan- perubahan dari yang kecil
hingga mendasar selalu saja “ jauh panggang dari asap”.Apakah teori- teorinya
yang salah, sehingga kita selalu saja
tidak pernah mencapai sasaran, masalah selalu datang silih berganti menerpa
negeri ini. Korupsi terjadi di mana-mana walau sudah di lakukan berbagai aturan
dan tekanan sanksi bagi pelanggar baik melalui denda maupun dengan hukuman
penjara.
Kolusi merupakan salah satu
penyakit yang mengakar kuat di masyarakat kita, karena melalui jalan itu kadang
orang berusaha untuk mendapatkan keberhasilan. Tentunya bila mereka sudah
berhasil akan menggunakan segala cara untuk mengembalikan modal yang sudah mereka keluarkann dalam hal ini adalah untuk kolusi tersebut. Bahkan akhir-akhir ini
tersiar informasi yang luas bahwa kejaksaan yang merupakan institusi penting di
dalam dunia peradilan justru teracuni oleh buruknya moralitas bangsa tersebut. Penipuan,
pencurian, perampokan bahkan pembunuhan seringkali menghiasi mas media yang
beredar setiap hari, membuat kita layak berfikir bersama, ada apa sebenarnya
yang terjadi di bangsa kita tercinta ini.
Dari banyaknya kasus tersebut kita
pantas melakukan introspeksi sejenak untuk ikut serta mencari alternatif solusi
bagi segala permasalahan di negeri Indonesia tercinta ini. Memperkuat hukum
adalah salah satu alternative solusi, dalam rangka mempersempit ruang untuk
tindak- tindak kejahatan yang terjadi, karena dengan di persempit gerakannya maka kekuatan penyimpangan sosial
itu akan lumpuh secara perlahan. Produk hukum di negeri ini bagaikan jamur di
musim penghujan, tumbuh subur sehingga banyak undang- undang yang baru sehingga
mampu menunjukkan lembaga pembuat undang-undang bukanlah institusi yang mandul
dan tidak mampu berkarya.
Tetapi kita kembali bertanya-tanya,
mengapa banyaknya produk hukum inipun belum mampu mengubah keadaan negeri ini
menjadi lebih baik dan terbebas dari segala permasalahan yang mendera negeri
ini.Tindakan kejahatan masih saja merajalela di mana-mana tanpa kenal waktu dan
musim walaupun sudah tercipta peraturan- peraturan yang sedemikian banyak.
Penangkapan terhadap para pelaku
kejahatan sudah banyak di lakukan, baik koruptor tingkat kabupaten, propinsi bahkan
sampai yang level nasional. Berbagai jenis hukuman sudah di berikan para
pelanggar peraturan, dari bulanan hingga tahunan ternyata tidak mampu
memberikan efek jera untuk timbulnya pelanggar- pelanggar peraturan yang
baru dan lama yang mengulangi kembali. Seakan
mereka tidak pernah mendapatkan pengetahuan tentang efek dari segala yang
mereka lakukan di dunia ini pada saat mereka dahulu duduk di bangku pendidikan.
Apa yang sebenarnya terjadi di negeri ini, tidakkah ada solusi…? Tidakkah akan
berakhir segala permasalahan yang mendera bangsa ini…?
PENDIDIKAN KEJUJURAN
Jujur seringkali diabaikan di dalam
menjalani kehidupan sehari-sehari, bahkan seringkali terdengar pameo negatif yang mengatakan “ Jujur hancur “, yang dapat
di analogikan bahwa orang yang bertindak jujur justru akan mendapat kehancuran dan tidak pernah
memperoleh keberhasilan. Namun
sebenarnya kejujuran memiliki arti yang sangat penting dalam rangka membentuk kondisi yang
kondusif di dalam mencapai kehidupan bahagia di dunia-akhirat. Kejujuran di landasi sebuah sikap dasar setiap langkah hanya takut
akan di ketahui oleh Allah SWT Sang Pencipta Alam Semesta ini.
Tentunya kita tidak akan mungkin mampu lepas dari pandangan
Allah SWT Yang Maha melihat setiap kejadian yang ada di seluruh alam kita tercinta.
Kadang kita memandang kecil sebuah arti kejujuran dalam kehidupan dengan
sebelah mata tanpa berkenan untuk melakukan kajian lebih jauh. Kadang kita
lebih asyik melakukan sesuatu atas dasar pujian atasan demi untuk kesuksesan
diri saja, walaupun kadang-kadang lepas dari kebenaran dan kejujuran yang
hakiki. Hal itu karena terkait dengan keamanan dan eksistensi diri dan
kenikmatan untuk mendapatkan fasilitas duniawi semata.
Bila remaja selalu di jejali dengan informasi dan
kejadian-kejadin yang demikian, di dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah,
masyarakat dan sekolah maka mereka pasti akan berkembang menjadi penerus bangsa
yang lebih penipu, lebih korup dan lebih tidak jujur di bandingkan saat ini. Begitu
banyak pelajaran yang di peroleh oleh anak-anak kita dari berbagai media
tentang kebohongan terencana. Setiap hari di suguhkan kabar tentang ketidak
jujuran yang di lakukan oleh para pejabat, sampai rakyat biasa tanpa pernah ada
langkah untuk memperbaiki keadaan dan selalu mengulang-ulang kebobrokan dengan
memberikan informasi serta data yang tidak jujur untuk mendapatkan keberhasilan
dan kondisi yang aman diri masing-masing.
Konsep pendidikan karakter yang saat ini di gemborkan di
kalangan dunia pendidikan menjadi tidak ada artinya manakala tidak di sertai
dengan kemauan yang tinggi dari semua pihak dan tindakan yang nyata berbagai
elemen masyarakat. Dalam hal pendidikan kejujuran ini tentunya harus di
aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh warga sekolah dari kasta tertinggi
hingga terendah.Jangan pernah ada kebohongan terencana apalagi sebuah
kebohongan sistem yang melibatkan kelompok untuk berbuat tidak jujur yang
sangat membahayakan eksistensi dan kebersamaan sebuah lembaga bahkan negara.
Upaya untuk meraih nilai baik ujian dengan cara tidak jujur,
mencari pujian atasan dengan segala cara yang tidak terpuji dan melepaskan
nilai-nilai kejujuran harus segera di tanggalkan agar tidak menjadi contoh bagi
calon penerus bangsa. Berani berkata “ Tidak “ bila melihat hal yang tidak
benar, walau yang melakukan atasan kita, harus di kembangkan demi sebuah
kebenaran dan kejujuran walau mungkin sangat menyakitkan efeknya.Saat ini
adalah waktu yang sangat tepat untuk memulai langkah kebaikan tersebut dengan
melakukan evaluasi diri bersama-sama.
Penulis yakin bila hal itu benar-benar sudah di lakukan
maka akan terlahir anak-anak bangsa masa depan yang selalu menjunjung tinggi
kejujuran, karena hanya untuk mencari ridlo Allah SWT. Akibat lebih jauh dari
segala kejujuran adalah kebaikan dan kemakmuran bangsa ini seperti yang di
cita-citakan, Amin.