Selasa, 16 September 2014

BERSAMA,BERKARYA UNTUK KITA

MENGANGKAT NAMA BAIK MELALUI KARYA 
 
    Banyak orang yang saat ini berkenan  menampakkan perilaku mereka melalui kemajuan teknologi informasi.Mereka selalu menuliskan setiap hal yang di lakukan pada jejaring sosial yang mereka ikuti.Benarkah itu suatu kreatifitas dan penghayat keterbukaan...??? Dari pagi,bangun tidur,mandi,sarapan kerja,aktifitas hingga malam dan pagi lagi tidak ada yang terlewatkan untuk di upload ke dunia maya.    
     Kata-kata galau dan keluh kesah selalu saja di tuliskan tanpa berpikir untuk menyimpan sebuah rahasia diri dan lembaga atau kelompok yang dia ikuti.Seakan tidak pernah berpikir efek yang timbul dari setiap langkah yang di lakukan mereka.Sampai hal yang kurang baik dan kurang etis di jadikan konsumsi orang banyak menjadi biasa dengan alasan keterbukaan dan kemajuan informasi.
       Perubahan paradigma harus kita lakukan,dengan memberikan informasi yang baik tentang lembaga,daerah,negara,agama kita.Kata"mikul dhuwur mendhem jero"terhadap orang tua,keluarga,lembaga,daerah dan negara serta agama harus kita lakukan,dalam rangka menjaga kebesaran  dan nama baiknya. Bau busuk dan kekurangan yang terjadi di dalam harus kita simpan rapat dan atasi bersama semua unsur yang ada.Hanya melalui kebersamaan dan kekompakan yang dapat melahirkan empati untuk membangkitkan tenaga untuk kekuatan bersama.
        Dengan kebersamaan pula kita singsingkan lengan baju untuk sekuat tenaga mengangkat nama baik tempat kita berada dengan cara dan porsi masing-masing."Mengangkat nama baik daerah dan almamater kita adalah sebagian dari ibadah kita" adalah kata yang sangat pantas untuk di jadikan pijakan untuk melangkah demi kesuksesan bersama.Tampakkan karya-karya orang yang tanpa pamrih dan berkenan mendorong untuk kebersamaan akan lebih bermanfaat dari pada kata-kata galau dan merintih dalam kehidupan.
         Kata"Bismillahirrohmanirrohiim,semangat,berjuang,persahabatan dan kata-kata bijak lainnya mungkin lebih pantas dan berharga untuk mendorong semangat perjuangan dan pengabdian di dalam hidup kita dan orang lain.Niat hidup untuk berkarya dan ibadah adalah dasar untuk aktifitas sehari dari pagi bangun hingga tengah malam...Salam karya,kebersamaan dan sukses...
                                                          
                                                                        HERY SARWANTO,S.Pd,M.Si
 

Senin, 07 Juli 2014

MOGA TIDAK LUPA DENGAN TAPAK KAKI KITA






SENANDUNG KERINDUAN VII

TAPAK-TAPAK KAKI YANG KITA TINGGALKAN
MENJADI SAKSI CATATAN KEHIDUPAN
ALUNKAN TEMBANG KEHIDUPAN
CORETKAN PROSA PANJANG KEHIDUPAN

                   KILAT DAN KILAUAN LENTERA HIDUP
                   MEMBUAT SILAU DAN KIAN LUPA
                   AKAN MASA YANG TELAH PURNA
                   DUKA DAN LARA SERTA PRAHARA

TAMPANG DURJANA PELAKU ANGKARA
TAMPAK MANIS BAGAIKAN KURMA
SENYUM DAN LENGGOK TUBUH NAN MOLEK
MENGHAPUS STRATEGI DAN KISAH DUKA YANG NYATA 

                   KU RINDU….HADIRNYA KEPEDULIAN
                   LEMBUT TIDAK MENIKAM HATI
                   KU RINDU….HATI YANG TIDAK MATI
                   MENGERTI DAN PUNYA RASA EMPATI

PENDIDIKAN ADALAH HAK WARGA NEGARA,BUKAN UNTUK DI BISNISKAN SEBAGIAN WARGA




PERTARUNGAN PROMOSI DI DUNIA PENDIDIKAN MENYAMBUT PESTA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

OLEH: HERY SARWANTO,S.Pd,M.Si
            Setiap tahun ajaran akan berakhir maka selalu di ikuti dengan proses berikutnya yang sangat membutuhkan konsentrasi dan strategi jitu untuk membuat tercapainya tujuan yang menjadi target. Bahkan sebelum ujian penentuan kelulusan di lakukan selalu saja para pelaku pendidikan sudah membagi konsentrasi untuk mencari peserta didik yang akan mengikuti proses pembelajaran di tahun ajaran berikutnya. Sebuah sinergi dan proses yang berkesinambungan dalam rangka memenuhi harapan semua pihak yang bersinggungan dengan para pelaku peningkatan kualitas manusia muda sebagai calon objek didik.
            Benarkah yang di lakukan adalah upaya untuk memajukan dunia pendidikan kita...???. Apakah yang di lakukan tidak merusak keindahan alam...?,karena memasang baliho di sembarang tempat dan pohon. Bisakah mereka mengelola persaingan dengan positif dan tidak saling mencederai orang dan institusi lain...? Tidakkah yang terjadi hanya merupakan upaya untuk mengeruk keuntungan diri...? Sanggupkah para pelaku pendidikan melakukan upaya promosi dengan cara jujur dan mendidik...?
            Demikian banyak pertanyaan yang mengalir di dalam benak masyarakat kita dewasa ini yang peduli dengan pelestarian dan keindahan alam dalam menyikapi banyaknya fenomena pemasangan spanduk untuk memasarkan institusi diri yang ada dalam dunia pendidikan kita. Banyak cara yang dilakukan dalam rangka mencapai cita-cita dan kesejahteraan diri dan kelompok masing-masing. Banyaknya baliho yang bertebaran yang menyeberang di jalan raya seakan memberikan janji-janji yang manis kepada calon konsumen pendidikan. “Kualitas tinggi,lulus  langsung dapat kerja,gratis,pendidikan modern” adalah sebagian janji-janji yang banyak di berikan melalui spanduk-spanduk yang terpampang di jalan-jalan.
Bila kita telusuri dan lakukan pengamatan lebih mendekat ternyata tulisan yang terpajang hanya merupakan sebagian dari aksi yang di lakukan untuk menarik perhatian calon peserta didik dan orang tuannya.Kita akan lihat dan dengar banyaknya upaya lain melalui cara-cara yang mungkin agak kurang terpuji bila di kaji dari sudut pandang pendidikan bermoral dan religius.
            Pemberian yang dilakukan dengan pamrih merupakan tindakan yang kurang terpuji. Ada lembaga sekolah yang memberikan seragam sekolah, seragam pramuka, seragam olah raga kepada calon siswa yang di ikuti dengan janji-janji yang lain tentu sangat menarik untuk mereka. Kemudahan dan kenikmatan semu yang di tawarkan kepada para calon pengguna jasa pendidikan hanyalah ibarat mereka menggali lubang untuk memberikan service yang menarik, sebenarnya sebuah jebakan yang nanti akan di ikutilangkah berikutnya untuk mendapatkan keuntungan.Mereka tentu sudah memperhitungkan pula darimana galian lubang yang menganga tersebut akan di tutup agar rumah tangga institusi mereka tidak mengalami masalah.  
Bahkan ada cara yang lebih ekstrim lagi yang di lakukan untuk menarik simpati masyarakat dengan mengatrol nilai ujian. Menggunakan  segala cara yang di kembangkan oleh para panitia untuk membuat hasil siswa yang mengikuti ujian menjadi tinggi dan mendapatkan prosentase kelulusan yang tinggi.Hasil kelulusan yang tinggi,apalagi 100% akan mampu menambah daya tarik masyarakat untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah tersebut.Perilaku pendidikan ketidakjujuran yang di lakukan tidak pernah tereksplor, karena rapatnya model kerahasiaan strategi yang di kembangkan. Target pemenuhan kuota kebutuhan peserta didik yang penting terpenuhi adalah tujuan utama mereka,walaupun janji-janji untuk memberikan kualitas pendidikan yang baik seakan ibarat menantikan bulan terjatuh dari langit,karena sulit untuk didapatkan oleh siswa. 
Berbagai tingkatan sekolah,dari SD/MI,SMP/MTS,SMA/SMK/MA sampai perguruan tinggi memang di tuntut pendai melakukan kreasi untuk menarik peserta didik sebanyak-banyaknya. Cara-cara santun dan tidak menodai arti kejujuran dan kebenaran akan lebih baik di bandingkan dengan melakukan pembohongan publik. Pemasangan baliho dan spanduk di batang pohon di pinggir jalan tentu merupakan langkah yang kurang tepat di lakukan oleh kita insan berpendidikan. Di samping tidak sedap di pandang mata juga akan mengurangi kekuatan dan daya tahan hidup bagi tanaman di pinggir jalan. 
Upaya promosi harus di lakukan oleh pembuatan produk, termasuk di dalamnya para produsen jasa pendidikan kepada calon peserta didik .Cara-cara yang inovatif dan tidak melempar janji yang sangat berat untuk di tepati tentu lebih bijaksana dan berdampak baik bagi dunia pendidikan kita.Menanggalkan “Negatif promotions” tentu akan lebih baik, karena merupakan service yang pertama kepada orang tua dan calon peserta didik.Menunjukkan karya nyata berupa perilaku yang simpatik murid yang sudah ada dan prestasi yang tinggi adalah cara bijak dan terpuji dan memiliki dampak panjang bagi promosi-promosi berikutnya di tahun ajaran depan.   
Hasil yang baik bagi peningkatan pendidikan karakter dan mencintai alam semesta demi kemajuan bangsa tentu yang sangat kita harapkan di masa yang akan datang, Tentunya kesadaran, kesabaran dan kepedulian para pelaku pendidikan untuk unjuk” pamer prestasi” tentu sangat kita harapkan dan bukan hanya unjuk “pamer janji” .Insya Allah anak-anak masa depan akan mendapatkan bimbingan yang lebih baik dan luas dalam merangkai jalan menuju keberhasilannya masing-masing sesuai bakat dan potensi yang di miliki tanpa terjerumus oleh janji –janji yang nanti akan menuntut mereka untuk membayar demi keberhasilan dan kemenangan institusi yang menjual negatif promosi,Amin


Jumat, 04 Juli 2014

MERANGKAI KEHIDUPAN PANJANG



PENDIDIKAN KEJUJURAN KUNCI KEBERHASILAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA

OLEH: HERY SARWANTO,S.Pd,M.Si

Banyaknya konsep pengelolaan pendidikan yang di luncurkan oleh para ahli dewasa ini mengundang reaksi yang beraneka ragam dari semua kalangan  yang peduli terhadap kemajuan dan keberhasilan pendidikan negeri ini, dari beragam teori proses cara mendapatkan input obyek didik, kegiatan pembelajaran hingga proses evaluasi. Tetapi semua teori yang di munculkan oleh para pakar pendidikan, masih saja di anggap belum mampu menampilkan keberhasilan mutu pendidikan di negara ini. Di lakukan perubahan- perubahan dari yang kecil hingga mendasar selalu saja “ jauh panggang dari asap”.Apakah teori- teorinya yang salah, sehingga  kita selalu saja tidak pernah mencapai sasaran, masalah selalu datang silih berganti menerpa negeri ini. Korupsi terjadi di mana-mana walau sudah di lakukan berbagai aturan dan tekanan sanksi bagi pelanggar baik melalui denda maupun dengan hukuman penjara.
Kolusi merupakan salah satu penyakit yang mengakar kuat di masyarakat kita, karena melalui jalan itu kadang orang berusaha untuk mendapatkan keberhasilan. Tentunya bila mereka sudah berhasil akan menggunakan segala cara untuk mengembalikan modal yang sudah  mereka keluarkann dalam hal ini adalah untuk  kolusi tersebut. Bahkan akhir-akhir ini tersiar informasi yang luas bahwa kejaksaan yang merupakan institusi penting di dalam dunia peradilan justru teracuni oleh buruknya moralitas bangsa tersebut. Penipuan, pencurian, perampokan bahkan pembunuhan seringkali menghiasi mas media yang beredar setiap hari, membuat kita layak berfikir bersama, ada apa sebenarnya yang terjadi di bangsa kita tercinta ini. 
Dari banyaknya kasus tersebut kita pantas melakukan introspeksi sejenak untuk ikut serta mencari alternatif solusi bagi segala permasalahan di negeri Indonesia tercinta ini. Memperkuat hukum adalah salah satu alternative solusi, dalam rangka mempersempit ruang untuk tindak- tindak kejahatan yang terjadi, karena dengan di persempit gerakannya maka kekuatan penyimpangan  sosial itu akan lumpuh secara perlahan. Produk hukum di negeri ini bagaikan jamur di musim penghujan, tumbuh subur sehingga banyak undang- undang yang baru sehingga mampu menunjukkan lembaga pembuat undang-undang bukanlah institusi yang mandul dan tidak mampu berkarya.
Tetapi kita kembali bertanya-tanya, mengapa banyaknya produk hukum inipun belum mampu mengubah keadaan negeri ini menjadi lebih baik dan terbebas dari segala permasalahan yang mendera negeri ini.Tindakan kejahatan masih saja merajalela di mana-mana tanpa kenal waktu dan musim walaupun sudah tercipta peraturan- peraturan yang sedemikian banyak.
Penangkapan terhadap para pelaku kejahatan sudah banyak di lakukan, baik koruptor tingkat kabupaten, propinsi bahkan sampai yang level nasional. Berbagai jenis hukuman sudah di berikan para pelanggar peraturan, dari bulanan hingga tahunan ternyata tidak mampu memberikan efek jera untuk timbulnya pelanggar- pelanggar peraturan yang baru  dan lama yang mengulangi kembali. Seakan mereka tidak pernah mendapatkan pengetahuan tentang efek dari segala yang mereka lakukan di dunia ini pada saat mereka dahulu duduk di bangku pendidikan. Apa yang sebenarnya terjadi di negeri ini, tidakkah ada solusi…? Tidakkah akan berakhir segala permasalahan yang mendera bangsa ini…?
PENDIDIKAN KEJUJURAN
Jujur seringkali diabaikan di dalam menjalani kehidupan sehari-sehari, bahkan seringkali terdengar pameo negatif yang mengatakan “ Jujur hancur “, yang dapat di analogikan bahwa orang yang bertindak jujur justru akan mendapat kehancuran dan tidak pernah memperoleh keberhasilan.  Namun sebenarnya kejujuran memiliki arti yang sangat penting dalam rangka membentuk kondisi yang kondusif di dalam mencapai kehidupan bahagia di dunia-akhirat. Kejujuran di landasi sebuah sikap dasar setiap langkah hanya takut akan di ketahui oleh Allah SWT Sang Pencipta Alam Semesta ini.  
Tentunya kita tidak akan mungkin mampu lepas dari pandangan Allah SWT Yang Maha melihat setiap kejadian yang ada di seluruh alam kita tercinta. Kadang kita memandang kecil sebuah arti kejujuran dalam kehidupan dengan sebelah mata tanpa berkenan untuk melakukan kajian lebih jauh. Kadang kita lebih asyik melakukan sesuatu atas dasar pujian atasan demi untuk kesuksesan diri saja, walaupun kadang-kadang lepas dari kebenaran dan kejujuran yang hakiki. Hal itu karena terkait dengan keamanan dan eksistensi diri dan kenikmatan untuk mendapatkan fasilitas duniawi semata.
Bila remaja selalu di jejali dengan informasi dan kejadian-kejadin yang demikian, di dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah, masyarakat dan sekolah maka mereka pasti akan berkembang menjadi penerus bangsa yang lebih penipu, lebih korup dan lebih tidak jujur di bandingkan saat ini. Begitu banyak pelajaran yang di peroleh oleh anak-anak kita dari berbagai media tentang kebohongan terencana. Setiap hari di suguhkan kabar tentang ketidak jujuran yang di lakukan oleh para pejabat, sampai rakyat biasa tanpa pernah ada langkah untuk memperbaiki keadaan dan selalu mengulang-ulang kebobrokan dengan memberikan informasi serta data yang tidak jujur untuk mendapatkan keberhasilan dan kondisi yang aman diri masing-masing.
Konsep pendidikan karakter yang saat ini di gemborkan di kalangan dunia pendidikan menjadi tidak ada artinya manakala tidak di sertai dengan kemauan yang tinggi dari semua pihak dan tindakan yang nyata berbagai elemen masyarakat. Dalam hal pendidikan kejujuran ini tentunya harus di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh warga sekolah dari kasta tertinggi hingga terendah.Jangan pernah ada kebohongan terencana apalagi sebuah kebohongan sistem yang melibatkan kelompok untuk berbuat tidak jujur yang sangat membahayakan eksistensi dan kebersamaan sebuah lembaga bahkan negara.
Upaya untuk meraih nilai baik ujian dengan cara tidak jujur, mencari pujian atasan dengan segala cara yang tidak terpuji dan melepaskan nilai-nilai kejujuran harus segera di tanggalkan agar tidak menjadi contoh bagi calon penerus bangsa. Berani berkata “ Tidak “ bila melihat hal yang tidak benar, walau yang melakukan atasan kita, harus di kembangkan demi sebuah kebenaran dan kejujuran walau mungkin sangat menyakitkan efeknya.Saat ini adalah waktu yang sangat tepat untuk memulai langkah kebaikan tersebut dengan melakukan evaluasi diri bersama-sama.
Penulis yakin bila hal itu benar-benar sudah di lakukan maka akan terlahir anak-anak bangsa masa depan yang selalu menjunjung tinggi kejujuran, karena hanya untuk mencari ridlo Allah SWT. Akibat lebih jauh dari segala kejujuran adalah kebaikan dan kemakmuran bangsa ini seperti yang di cita-citakan, Amin.       

MASA LALU ADALAH PROSES MENUJU SEKARANG DAN YANG AKAN DATANG



Sabtu, 28 Juni 2014

BEDA BUKAN BERARTI LAWAN,BANYAK SAMA YANG MENCARI KEUNTUNGAN DAN MENIKAM



IMPLEMENTASI BERANI BEDA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER IPS

            Seiring majunya jaman dan perkembangan tehnologi informasi di dunia seringkali membawa perubahan peradaban manusia dalam tata pergaulan dan sosialisasi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Banyaknya gesekan pendapat dan pola pandang terhadap sebuah permasalahan antar anggota masyarakat sering mewarnai informasi baik di media cetak maupun sarana informasi lainnya. Permusuhan dan pertentangan antar insan yang bisa berdampak pada sengketa bahkan permusuhan antar kelompok banyak terjadi di masyarakat yang semakin heterogen ini.
            Hal yang demikian sering berakibat pada satu ketakutan untuk mengeluarkan kreasi dan daya inovasi di dalam menjalankan aktifitas apapun. Keberanian menyampaikan konsep baru menjadi menipis dalam sebuah sistem yang menuntut inovasi demi mencapai target yang harus di capai sebuah komunitas.Ide-ide cemerlang sirna seriring dengan tingginya ketertutupan dan lemahnya keberanian untuk menuangkan sebuah ide yang mungkin kontroversial.
            Hal ini yang mungkin harus selalu di tekankan dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Berani menuangkan ide walaupun berbeda dengan kebiasaan yang terjadi saat itu. Menerima perbedaan sebagai sebuah rahmat tentu sangat di penting di ajarkan kepada siswa demi membawa mereka ke arah demokratisasi yang nyata. Keberanian untuk mengeluarkan pemikiran bahkan menyampaikan kepada orang lain harus selalu di dorong demi perubahan diri dan komunitas yang akan mewarnai bangsa ini pada masa yang akan datang.
            Berani menerima keberhasilan dan tidak sombong atas keberhasilan ide yang di terima oleh orang banyak dan menjaga kekalahan bila ide yang terlontarkan kurang atau bahkan tidak di terima oleh masyarakat adalah hal yang sangat penting di ajarkan dengan contoh-contoh yang nyata dalam kehidupan. Jangan pula asal beda yang di landasi oleh perasaan suka dan tidak suka.Sehingga akan hadir para penerus bangsa yang berkarakter berani berinovasi, kreatif dan menerima perbedaan, kekalahan dan keberhasilan dalam hidup,Amin.